Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2020

Luaha Ndroi: Air Terjun Pedalaman yang Berbenah

       Pulau Nias, selain terkenal akan pantai yang indah, laut dan biota dibawahnya, dan budaya megalitikum, juga terdapat tempat wisata alam seperti pergunungan, sungai, dan air terjun di pedalaman pulau. Beberapa tempat tersebut telah dieksplorasi dan terbuka untuk umum. Sebagian lainnya dalam tahapan pembangunan, perencanaan, hingga rencana yang jalan ditempat. Salah satunya air terjun Luaha Ndroi yang berada di pedalaman Nias, tepatnya di Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara. Pengunjung air terjun Luaha Ndroi di tingkat 2             Air terjun Luaha Ndroi berada di desa Fulolo Alasa, 1 km sebelum memasuki ibukota Kecamatan Alasa. Perjalanan dari Gunungsitoli ke tempat tersebut sekitar 35 Km atau sekitar 1 jam perjalanan mengikuti jalur ke Kecamatan Gunungsitoli Barat – Hiliduho (Kabupaten Nias) – Alasa Talumuzoi (Nias Utara) – Alasa (Nias Utara). Tempat tersebut sudah lama dijadikan tempat wisata dan sering dijadikan sebagai destinasi alam air terjun dan alam yang asri.

Tentang Pulau Nias

      Pulau Nias adalah pulau terbesar di pantai barat Sumatera merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Utara, walau saat ini sudah diusulkan untuk pemekaran menjadi Propinsi Kepulauan Nias. Jarak pulau ini menuju daerah Sumatera terdekat yaitu Kota Sibolga sejauh 85 mil melewati laut. Pulau Nias adalah sebuah pulau yang berada di gugusan Pulau Sumatera bagian barat. Dalam bahasa Nias, pulau ini disebut dengan  Tanö Niha .  Lasara , hewan mitologi dari Nias. Makhluk mitos ini dipercaya sebagai sosok pelindung dimasa lalu.         Secara umum daerah di Pulau Nias berbukit-bukit dengan kemiringan lereng rata-rata 8 – 25 derajat. Dari utara Nias cenderung landai, kemudian dari tengah hingga ke ujung selatan berbukit-bukit dan terjal. Sementara struktur geologi Pulau Nias cenderung sesar dan lipatan sejajar memanjang dari utara ke selatan pulau. Rata-rata ketinggian pulau Nias sekitar 500 m dengan titik tertinggi sebesar 843 meter di Lolomatua (Nias Selatan). Konon puncak tertinggi

Bulu Gowi dan Ternak Babi di Pulau Nias

       Saat berkunjung di Pulau Nias, baik pengunjung atau tamu akan mudah melihat tanaman umbi jalar dan ternak babi. Sebagian orang akan kebingungan karena tanaman umbi jalar tumbuh di setiap tempat kosong di Nias. Seolah menjadi tanaman primadona yang hampir dipelihara masyarakat. Belum lagi melihat ternak babi diangkut menggunakan becak sepeda motor, becak, atau kendaraan roda empat. Hal yang tidak lazim dilihat di kota-kota besar Indonesia, terlebih tamu atau orang yang baru pertama sekali ke Nias yang tumbuh dan berkembang lingkungan mayoritas Islam.       Tanaman umbi jalar tumbuh baik di pekarangan rumah, kebun, ladang, hingga di pinggir jalan. Hal lazim yang ditemui hampir sepanjang jalan, baik jalur lintas propinsi hingga jalan setapak dan onderlach (istilah di Nias untuk kondisi jalan berupa susunan batu). Umumnya tanaman ini ditanam tanpa perlakuan istimewa, sehingga tumbuhnya cenderung liar dan seolah tidak terurus.  Seorang petani membawa  bulu gowi  (tanaman umbi j